Surat ini termasuk Surat yang diturunkan di Mekkah (Makiyyah)
Terdiri dari 8 ayat
أَلَمْ نَشْرَحْ لَكَ صَدْرَكَ
1. “Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu.”
Makna Ayat
Bukankah
kami telah mengembirakan hatimu wahai Muhammad ??, dengan mengangkatmu
menjadi seorang Nabi, kau mendapat petunjuk setelah sebelumnya hatimu
penuh nestapa. Sekarang hatimu telah dipenuhi oleh kasih sayang, dan
penuh kelembutan. Bukankah kau sekarang kau telah menjelma menjadi
manusia yang paling bahagia, paling ridha, paling senang setelah
sebelumnya kau mendapat banyak kesedihan, nestapa dan duka?
وَوَضَعْنَا عَنكَ وِزْرَكَ
2. “Dan Kami telah menghilangkan daripadamu bebanmu.”
Makna Ayat
Kami
pun telah menghilangkan semua duka, kami pun telah mengampunimu semua
dosamu baik yang lalu maupun yang akan datang. Kami telah ridha
kepadamu sekaligus ampunan dan kasih sayang tercurah padamu.
الَّذِي أَنقَضَ ظَهْرَكَ
3. “Yang memberatkan punggungmu.”
Makna Ayat
Yaitu
kebimbangan yang kau alami sebelumnya, ketika kau risau mencari jawaban
sebelum kau ditunjuk menjadi seorang Nabi. Saat itu kau belum
diperintah untuk melakukan ibadah dan meninggalkan semua larangan-Ku.
Karena kau saat itu belum tahu apapun.
وَرَفَعْنَا لَكَ ذِكْرَكَ
4. “Dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu.”
Makna Ayat
Aku
tinggikan derajatmu, dan kau bersamaKu saat ini sama-sama dipuji semua
orang, baik dalam Azan, shalat maupun ketika dalam tasyahud dalam
shalat.
فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا
5. ”Karena Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.”
Makna Ayat
Karena
dalam kesulitan pasti ada kemudahan, setelah nestapa mucul kebahagiaan,
setelah duka pasti datang kegembiraan. Seperti halnya setelah malam
munculah cahaya siang. Karena kesulitan pastilah sirna dan tidak
mungkin selamanya menetap pada diri seseorang begitu pula nestapa tidak
akan bertahan selamanya.
إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا
6. “Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.”
Makna Ayat
Semua
jenis kesulitan pastilah hanya satu rasa saja (yaitu sakit), sedangkan
kemudahan itu akan dirasakan dua macam (yaitu kegembiraan ketika
terlepas dari kesulitan itu, dan kedua adanya kegembiraan dalam hati).
Dengan demikian kesulitan itu pastilah akan dikalahkan oleh kemudahan.
Maka berilah kegembiraan bagai orang-orang yang dalam kesulitan, bahwa
kemudahan itu pasti akan datang.
فَإِذَا فَرَغْتَ فَانصَبْ
7. “Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain.”
Makna Ayat
A.Ketika
kau selesai dalam urusan dunia, bersungguhlah kemudian dalam ibadah dan
kataatan lainnya. Perbanyaklah shalat sunnat, berbuat kebajikan dan
tambahlah dengan amal soleh lainnya.
B. Setelah kau selesai melaksanakan shalat, berdoalah dengan penuh kesungguhan sesudahnya.
وَإِلَى رَبِّكَ فَارْغَبْ
8. “Dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap”
Makna Ayat
Hanya
kepada Allah saja kau berharap dan buka pada selain-Nya. Banyaklah
melakukan kebaikan yang dilandasi rasa senang dan cinta kepada Allah
Swt.
Kesimpulan
1. Ayat ini menjelaskan
kemuliaan yang diberikan Allah Swt kepada Nabi Saw, yang antara lain
berupa kebahagiaan setelah sebelumnya penuh nestapa, ampunan Allah
kepada Nabi Saw dari semua dosa baik yang lalu atau yg akan datang, dan
diangkatnya derajat Nabi.
2. Kegembiraan bagi seorang mukmin ketika terlepas dari duka nestapa dalam rangka memperjuangkan kemuliaan agama Islam.
3.
Setelah kesulitan pastilah ada kegembiraan dan ini menjadi sunatullah
selamanya. Tidak ada seseorang yang terus menerus dirundung malang
tanpa berkesudahan.
4. Kehidupan seorang muslim bukan untuk
bermain-main, hidup tanpa arti, atau hanya berbuat keburukan saja.
Hendaknya terus berbuat yang terbaik, selalu berbuat yang berarti,
bermanfaat, dan selalu memberi kualitas pada hidup atau memberi manfaat
dan kualitas bagi dirinya, bagi masyarakatnya dan bagi agama Islam
umumnya.
Yang benar datang dari Allah dan Rasul-nya sedangkan kesalahan ada pada diri saya saja
Semoga bermanfaat